Pages

Ceritaku dan dirinya

Kau tahu rasa sakitnya kehilangan sesosok yang sangat berarti? Ya, sangat sakit. Begitu pula yang aku rasakan saat ini. Aku terlalu bergantung padanya. Rasanya sebagian jiwaku hilang bersamanya, aku serasa mati suri. Seperti raga yang tak terisi jiwanya.

Namun, aku tak kuasa melakukan apapun. Walaupun aku berteriak sekeras mungkin tetap saja aku tak mampu mengembalikan dia di sisiku. Untuk bersama denganku lagi.

Aku mencoba untuk tegar, menjalani hidup ini tanpa dirinya. Namun selalu saja aku merasa tak mampu. Seperti halnya aku menentang hati kecilku. Aku tak bisa.

Namun, sekeras apapun aku melawan tetap saja dia sudah tak dapat bersamaku lagi. Banyak perbedaan di antara kita berdua. Dan sekeras apapun kita melawannya, kita takkan bisa bersatu. Ya, sulit memang namun ini sudah menjadi suratan takdirku.

Rasanya aku menyesal mengapa aku sangat bergantung padanya. Betapa aku mengharapkan dia di sisiku, menemaniku dalam suka dan duka. Mestinya aku berpikir bahwa tak kan ada yang abadi. Ya, begitu pula halnya aku dan dia.

Aku merindukannya seperti bulan yang merindukan malam. Dan aku merindukannya seperti air yang terus mengalir, takkan pernah berhenti aku merindukannya. Dan merindukannya seperti candu untukku.
Kehilangan dia membuatku hilang arah. Hilang kendali. Aku kehilangan tujuan hidupku.

Dan aku sadar kini bahwa aku sangat mencintainya, menyayanginya dan terlebih lagi aku sangat merindukannya.


ROCKYYYYYY :******


I LOVE YOU, ROCKY!

I MISS YOU SO MUCH !!!!