Pages

JUNE, UAS MONTH!

Well, sepertinya blog ini udah egk keurus banget. Ya, hari ini aku jamahi rumah tercintaku, ruangan yang mau mendengarkan setiap celotehanku tanpa henti.

Hari ini ingin rasanya jari ini menari di atas keyboard lagi. Sungguh rasanya hati ini tak tenang, padahal aku baru saja melewati SOOCA (ujian yang paling menguras hati, pikiran, tenaga, semuanyaaaa). Walaupun aku sudah melewati itu dan mendapatkan hasil yang lumayan bagus namun masih ada hal yang mengganjal di hati dan pikiranku. Apakah mungkin karna Davin belum ujian? Jawaban yang paling mengarah mungkin itu. Aku bingung apa yang harus aku lakukan? Aku juga tak tahu bagaimana caraku untuk membantu? Aku bahkan tak tahu apa yang harus aku katakan untuk menyuport dia. Di saat dia bilang give up, aku ingin memberi semangat tapi kenapa lidahku kelu? Mulutku malah terasa tak bisa digereakan? Aku tak mau jika dia gagal dalam ujian ini. Ini sama halnya aku gagal. Buat apa aku bernilai bagus tapi justru dia sebaliknya? Diperparah ketika aku ingat obrolan aku dengan mamanya, membuatku terasa tak enak hati. Di kala IP-ku naik tapi justru IP dia turun. Apakah aku sebegitu egoisnya sampai aku mengorbankan dia demi aku? Aku bukan orang yang seperti itu!
Aku tau aku tak pandai untuk berkata secara langsung, bukan Mario Teguh yang pandai memberi motivasi tapi aku harap dengan keberadaan aku di sini memberinya semangat, motivasi tanpa henti untuk terus berusaha dan tak mengenal kata menyerah. Aku akan terus di sini, terus berusaha menyemangati, mendampingi sampai kapanpun kamu mau. Aku tak ingin kau terjatuh, sekalipun dan selamanya.

March, 12nd 2012

Setiap orang pasti pernah ngerasain kesel, sebel, jengkel gara-gara seseorang. Nah hal ini sekarang nimpa gue. Sumpah ya gue udah bener-bener enggak sanggup lagi deket-deket sama dia. Gue juga bingung kenapa gue bisa temenan sama tuh orang. Bukannya gue lebay atau gimana tapi jujur gue udah enggak tahan ngadepin tingkah laku dia. Awalnya nih ya, gue putus dari cowo gue. Oke, maksudnya yang sekarang udah jadi mantan gue. Nah dia itu sok-sok nyuruh gue buat jauhin dia, benci dia, jutek ke dia. Oke, saat itu gue masih iyain walaupun itu bertentangan sama kata hati gue. Yang gue pikirin saat itu, alesan dia ngebujuk gue lakuin itu masih rasional. Sekarang-sekarang bukannya itu ngebuat gue move on malah ngebuat gue jadi enggak bisa lupain mantan gue itu. Ok, saat itu gue kena virus remaja gaul. GALAU! Setiap hari gue jadi uring-uringan, dan penyebabnya gara-gara gue enggak mau ikutin kata hati gue. Gue nyesel setengah mati gara-gara gue ikutin kata-kata dia. Dan gue berasa jadi kaya boneka yang ngelakuin apapun yang dia pengenin. Paraaaah! Sampe akhirnya gue cerita yang sejujurnya sama salah seorang temen yang emang bener-bener temen buat gue, dan dia nyaranin gue buat ikutin kata hati gue. Dan sekarang gue coba lakuin itu. Hasilnyaaaaa, no more galaaaaau! Yipiiiiiie :D Ok, beralih ke temen jadi-jadian ini. Ya, singkat cerita gue enggak tau kenapa setiap dia ngomong pasti enggak difilter. Sekali dua kali ok, tapi lama-lama bikin gerah juga kan? Dikira semua orang mau nerima kata-kata dia apa? Hey, lo mesti inget setiap manusia itu punya hati. Jadi kalo mau ngomong ya filter dulu. Mau gue beliin saringan mulut apa? Biar mulut lo itu enggak ngomong sampah lagi! Oh gue tau mungkin lo enggak punya cermin kali ya, makanya lo ngomongin orang seenak jidat lo. Kasian, cermin segitu murah aja enggak punya. Mau gue beliin segede kamar lo? Biar lo nyadar kalo lo enggak lebih bagus dibanding sama orang-orang yang lo omongin? Sampah! Ok, sorry for spamming. Gue cuma pengen lampiasin emosi gue aja. Enek gue liat orang model gitu. Sorry udah bikim enggak nyaman :)

Ceritaku dan dirinya

Kau tahu rasa sakitnya kehilangan sesosok yang sangat berarti? Ya, sangat sakit. Begitu pula yang aku rasakan saat ini. Aku terlalu bergantung padanya. Rasanya sebagian jiwaku hilang bersamanya, aku serasa mati suri. Seperti raga yang tak terisi jiwanya.

Namun, aku tak kuasa melakukan apapun. Walaupun aku berteriak sekeras mungkin tetap saja aku tak mampu mengembalikan dia di sisiku. Untuk bersama denganku lagi.

Aku mencoba untuk tegar, menjalani hidup ini tanpa dirinya. Namun selalu saja aku merasa tak mampu. Seperti halnya aku menentang hati kecilku. Aku tak bisa.

Namun, sekeras apapun aku melawan tetap saja dia sudah tak dapat bersamaku lagi. Banyak perbedaan di antara kita berdua. Dan sekeras apapun kita melawannya, kita takkan bisa bersatu. Ya, sulit memang namun ini sudah menjadi suratan takdirku.

Rasanya aku menyesal mengapa aku sangat bergantung padanya. Betapa aku mengharapkan dia di sisiku, menemaniku dalam suka dan duka. Mestinya aku berpikir bahwa tak kan ada yang abadi. Ya, begitu pula halnya aku dan dia.

Aku merindukannya seperti bulan yang merindukan malam. Dan aku merindukannya seperti air yang terus mengalir, takkan pernah berhenti aku merindukannya. Dan merindukannya seperti candu untukku.
Kehilangan dia membuatku hilang arah. Hilang kendali. Aku kehilangan tujuan hidupku.

Dan aku sadar kini bahwa aku sangat mencintainya, menyayanginya dan terlebih lagi aku sangat merindukannya.


ROCKYYYYYY :******


I LOVE YOU, ROCKY!

I MISS YOU SO MUCH !!!!

watch.it.and.you'll.like.it :)